Dunia teknologi semakin terus berkembang. Setiap harinya inovasi untuk mengembangkan produk yang sudah ada semakin ditingkatkan. Hal ini seiring juga dengan perkembangan dunia literasi. Karya sastra dari berbagai bentuk terus digulirkan.
Adanya aplikasi pendukung untuk meningkatkan minat literasi juga semakin variatif. Nah, jenis karya sastra apa yang Anda gemari? Novel, cerpen, puisi, prosa dan naskah drama merupakan bagian dari karya sastra. Fungsinya tidak hanya untuk menghibur, tetapi dapat menggugah dan mendidik pemikiran pembacanya. Dalam membuat karya sastra, penulis akan mengalirkan imajinasi dan kreativitasnya untuk menjelajahi tema yang diinginkan.
Mengenal Sosok Heri Chandra Santoso
Heri Chandra Santoso merupakan salah satu sastrawan negeri yang memiliki dedikasi tinggi dalam mengembangkan karya sastra bagi generasi muda. Karya sastra tidaklah untuk orang tertentu saja. Dalam sebuah karya sastra setiap barisan kata demi kata yang tersajikan dapat memengaruhi jiwa seseorang.
Lahir di kota Kendal, 22 Mei 1982, Heri bersama temannya menggagas Komunitas Lereng Medini (KLM). Komunitas ini menjadi ruang bagi generasi penerus untuk belajar sastra dan budaya juga membaca karya sastra bersama-sama.
Sebagai alumni fakultas sastra Universitas Diponegoro Semarang dan seorang jurnalis, Heri meyakini bahwa sastra merupakan jendela untuk memahami dunia. Melalui membacalah seseorang nantinya dapat belajar banyak hal. Tentang nilai-nilai kemanusiaan, memahami rasa empati, serta mampu memperdalam budaya dan sejarah bangsa. Sastra juga dapat menjadi alat untuk membangun kesadaran sosial.
Karya sastra yang telah diterbitkan Heri mendapatkan sambutan positif. Salah satu karyanya adalah buku “Jejak Pelangi” yang mengisahkan tentang pencarian identitas dan impian generasi muda.
Peranan dalam Komunitas Sastra
Heri Chandra Santoso juga berpartisipasi aktif dalam berbagai komunitas sastra di Indonesia. Salah satu kontribusinya adalah mendirikan kelompok penulis yang bertujuan untuk mendorong kolaborasi antar penulis serta menjalankan program literasi yang menjangkau masyarakat luas.
Dengan melibatkan generasi muda dalam komunitas ini, ia menciptakan platform bagi para penulis pemula untuk saling berbagi karya, mendapatkan umpan balik, dan membangun jaringan profesional yang dapat mendukung pengembangan karir mereka ke depan. Usaha ini sangat berharga, mengingat pentingnya dukungan sosial dalam mencapai kesuksesan di dunia sastra.

Menginspirasi Generasi Muda
Dunia anak-anak adalah bermain. Karena dengan bermain mereka dapat mengeksplor segala hal yang ingin diketahuinya. Bergerak kesana kemari tiada henti. Mencari tahu apa saja yang ada disekitarnya atau bagaimana ini dan itu bisa terbentuk.
Tentunya akan lebih menarik hati mereka jika rasa keingintahuan tersebut juga didukung dengan adanya tambahan ilmu baik melalui cerita atau permainan. Hal inilah yang dilakukan Heri dan kawan-kawan aktivitasnya.
Anak-anak usia sekolah, berkumpul bersama untuk mengenal, menggali ilmu dan mengembangkan kemampuannya dalam berbahasa. Tidak hanya itu, mereka juga diajak bermain bersama.
Awal mulanya Pondok Baca Ajar yang berdiri pada 23 Juli 2007 ditujukan untuk bermain serta membaca bagi anak-anak di keluarga besarnya dan lingkungan sekitar rumah. Namun seiring waktu jumlah anak yang datang makin bertambah.
Mereka datang sepulang sekolah kemudian mencari buku bacaan yang disukai, seperti komik, cerita bergambar, ensiklopedia, dan buku lainnya.

Selanjutnya Heri berkolaborasi dengan Sigit Susanto yang juga merupakan penggiat kesusastraan asal Boja, menggerakan dan membangun minat literasi bagi generasi penerus. Keduanya memacu generasi muda untuk berani mengeksplorasi dan berkreativitas dalam dunia literasi, baik membaca berbagai karya sastra juga menulis.
Dukungan lain yang diberikan Heri Chandra Santoso untuk generasi muda adalah secara rutin berperan sebagai mentor dan inspirator. Ia aktif menyelenggarakan workshop penulisan dan diskusi sastra di berbagai sekolah dan universitas, di mana ia berbagi pengalaman serta teknik menulis kepada peserta.
Melalui kegiatan tersebut, ia memberikan kesempatan bagi para penulis muda untuk mengeksplorasi bakat mereka dalam menulis dan membantu mereka menemukan suara khas dalam karya sastra mereka. Selain itu, kombinasi antara pengalaman praktis dan teori yang diajarkan membuat peserta semakin termotivasi untuk terus berkarya.
Mengenalkan dan mengembangkan minat literasi pada generasi penerus tidak hanya dimulai saat anak beranjak remaja, tetapi perlu terus diperkenalkan sedari ini. Sehingga rasa cinta terhadap karya sastra pun dapat terbentuk dengan baik.

Pentingnya Pendidikan Literasi
Dalam visi Heri Chandra Santoso, pendidikan literasi sangatlah vital bagi perkembangan bangsa. Ia percaya bahwa kemampuan menulis dan membaca harus ditanamkan sejak dini, sehingga anak-anak dan remaja dapat terlatih dalam merumuskan ide-ide mereka secara jelas.
Melalui program-program literasi, seperti seminar, lomba menulis, serta penerbitan buku antologi karya siswa, ia berharap dapat meningkatkan minat baca dan keterampilan menulis di kalangan generasi muda. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi lebih baik terhadap perkembangan budaya dan sastra di Indonesia di masa mendatang. Melalui membaca dan menganalisis karya sastra, mereka pun dapat meningkatkan keterampilan berbahasa, baik dalam hal kosakata, tata bahasa, maupun gaya penulisan.
Penutup
Sebuah karya sastra merupakan hasil dari kreatifitas dan imajinasi yang dibalut dengan untaian kata yang menggugah jiwa. Karya sastra tidak hanya ditujukan untuk golongan usia tertentu saja, tetapi sejak usia dini pun sudah bisa diperkenalkan.
Dongeng, berbagai kisah baik melalui novel, cerita bergambar, puisi juga naskah drama bagian dari karya sastra yang dapat kita nikmati. Media digital juga semakin memudahkan untuk mengembangkan kemampuan literasi. Minat baca dan menulis perlu terus dibina.
Heri Chandra Santoso yang mendapatkan anugerah pemenang Astra menjadi inspirasi generasi penerus untuk berani berkreativitas dalam karya sastra. Semoga generasi penerus terus semangat mengembangkan diri melalui dunia literasi.
Salam literasi
Sumber referensi:
Kisah Inspiratif Heri Chandra Santoso
Mendongkrak Sastra Melalui Karya Sastra
#APA2025-ODOP