Semua orang tua punya harapan yang besar pada buah hatinya. Banyak hal yang dilakukan agar harapan demi harapan yang diinginkan kelak dapat terwujud dengan baik. Memilih pola pengasuhan yang sesuai, memenuhi semua kebutuhannya juga berupaya memberikan pendidikan yang terbaik. Tak heran jika masih banyak yang mempertanyakan bagaimana sih cara mendidik anak agar mandiri dan bertanggung jawab. Mudahkah menjawabnya?
Woow, pasti upaya dan rasa yang ada di dada susah diungkapkan dengan kata-kata. Mengasuh dan membesarkan anak tidak hanya butuh beberapa tahun saja, tetapi prosesnya panjang dan panjang. Itulah yang membuat rasa di dada sulit diungkapkan.
Daftar Isi :
Nikmati Proses Menjadi Orang Tua
Saat sedang bercengkrama di sekolah, seorang ibu curhat, “apa perlu mendidik dengan cara militer karena kalau terlalu lembut anak bisa jadi malah jadi kurang greget atau malah manja?”
“Jangan bersikap keras ke anak Bunda, karena nanti jiwanya jadi ikut keras juga,” jawab ibu yang lain.
“Duh… jadi bingungkan harus bersikap kalau begini. Ini salah, itu juga kurang tepat. Terus saya mesti bagaimana kalau anak tanggung jawabnya kurang. Diperhalus sudah, tapi tidak ada perubahan justru anaknya makin santai. Akhirnya saya tegasin saja biar anak juga tahu batasannya,” jelas ibu yang curhat.
Kunci menjadi orang tua memang kudu belajar pola pengasuhan anak dan belajar memahami diri sendiri juga kepribadian anak. Seorang guru mengingatkan bahwa menjadi orang tua itu tidak bisa hanya mengikuti pola asuh yang pernah dialami, tetapi perlu belajar dan terus belajar menjadi orang tua yang bijak dan mampu memahami karakter anak. Karena perkembangan setiap anak adalah unik dan tidak dapat dibandingkan.
Menanamkan Rasa Tanggung Jawab pada Anak Menurut Para Ahli
Menanamkan rasa tanggung jawab pada anak merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan. Hal ini bertujuan agar anak dapat menjadi individu yang bertanggung jawab dan bisa mengambil keputusan dengan bijaksana di masa depan. Beberapa pandangan dari para ahli tentang cara menanamkan rasa tanggung jawab pada anak, antara lain:
1. Jane Nelsen dan Lynn Lott Penulis buku “Positive Discipline“
Menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dilakukan dengan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Memperkenalkan tanggung jawab secara bertahap dan memberikan anak konsekuensi dari tindakan atau keputusan mereka.
2. Dr. Laura Markham, Psikolog anak
Menanamkan rasa tanggung jawab pada anak dapat dilakukan dengan memberikan mereka tugas-tugas yang sesuai dengan usia. Dalam proses ini, penting bagi orang tua untuk memberikan dukungan dan memberikan umpan balik positif agar anak merasa dihargai atas usaha mereka.
3. Dr. Shefali Tsabary, Psikolog perkembangan anak
Penting bagi orang tua untuk menjadi teladan dalam menunjukkan tanggung jawab. Dengan menjadi contoh yang baik, anak akan belajar mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
4. Dr. Rosalind Wiseman, Penulis buku “Queen Bees and Wannabes“
Menanamkan tanggung jawab pada anak juga melibatkan mengajarkan mereka untuk menghormati kebutuhan dan perasaan orang lain. Melalui pemahaman tersebut, anak-anak akan menjadi individu yang bertanggung jawab dalam membuat keputusan yang memperhatikan semua pihak.
Dalam menanamkan rasa tanggung jawab pada anak, masing-masing ahli memiliki pendekatan yang berbeda, namun tujuan utamanya adalah mengajarkan anak untuk mengambil tanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri.
Baca juga :
Menjadi Orang Tua Perlu Banyak Belajar
Setiap anak berbeda karena mereka memiliki jiwanya masing-masing. Maka setiap proses yang dihadapi dan dijalani tentu mempunyai alurnya tersendiri. Tak adil rasanya jika kita membandingkan satu sama lain. Tentu semuanya membutuhkan proses.
Awalnya saya dan suami pun belajar secara bertahap untuk mengetahui karakter masing-masing anak. Memilih pola pengasuhan yang disepakati bersama dan melakukannya secara bertahap. Apakah selalu benar? Tentu tidak, bahkan pernah di tegur anak saat kami melakukan kesalahan.
Malukah? Sedikit, tetapi kami belajar untuk bisa memahami dan menyadari bahwa orang tua tidaklah selalu benar. Nobody perfect, termasuk orang tua.
Pengalaman diri sendiri, membaca berbagai literatur, sharing dari teman, mendengar petuah alim ulama juga para guru menjadi masukan yang berharga. Dapat memberikan gambaran mana yang bisa disesuaikan dengan kondisi anak dan diri pribadi.
Cara Rasulullah Mendidik Anak
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan teladan yang baik dalam mendidik anak-anak, antara lain:
1. Memberikan contoh yang baik
Rasulullah selalu memberikan contoh yang baik dalam kehidupannya sebagai seorang Muslim. Ia adalah teladan yang sempurna dalam segala hal. Beliau mengajarkan anak-anak dengan memberi contoh yang baik dalam segala aspek kehidupan, seperti kejujuran, kesabaran, dan tawakal kepada Allah.
2. Membina hubungan yang baik
Kepedulian dan perhatian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam terhadap anak-anak. Ia sering memperhatikan kebutuhan mereka dan berbicara kepada mereka dengan lembut dan penuh kasih sayang. Rasulullah juga mengajarkan anak-anak untuk menghormati dan menghargai orang tua.
3. Memberikan perhatian yang cukup
Selain memberikan perhatian yang cukup kepada anak-anak, baik dalam mengajari mereka pelajaran agama maupun kehidupan sehari-hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun sering meluangkan waktu untuk mendengarkan dan berbicara dengan anak-anak.
4. Mengajarkan budi pekerti yang baik
Mengajarkan anak-anak untuk berbudi pekerti yang baik ditunjukkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam kehidupan sehari-hari, seperti sopan santun, menghormati orang tua dan orang lain, dan berempati kepada sesama.
5. Mendorong pembelajaran
Selain mengajarkan dalam perilaku sehari-hari Rasulullah juga mendorong anak-anak untuk belajar dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Beliau menganggap pendidikan sangat penting dan menjadikannya sebagai prioritas dalam mendidik anak.
6. Mengajarkan rasa tanggung jawab
Sikap bertanggung jawab atas tindakan dan pilihan anak-anak diajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan memberikan tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan kemampuan mereka.
7. Mendorong kemandirian
Yaitu dengan mengajarkan anak-anak untuk mencari jalan keluar sendiri dalam menghadapi masalah dan kesulitan. Apapun hasil yang diperoleh menjadi sebuah usaha yang patut dihargai.
8. Membangun hubungan yang baik dengan Allah Ta’ala
Anak-anak selalu diingatkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar mendekatkan diri kepada Allah dalam segala hal. Beliau mengajarkan mereka untuk beribadah dan berdoa dengan tulus kepada Allah serta menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Bahwa dunia ini sementara dan akhirat adalah tujuan utama dalam hidup.
9. Mendorong kegiatan yang bermanfaat
Anak-anak didukung untuk melakukan kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya belajar, membaca, dan merawat lingkungan. Rasulullah juga mengajarkan anak-anak untuk membantu orang lain dan menjadi pemimpin yang baik di masyarakat.
10. Mengajarkan nilai-nilai moral dan agama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga nilai-nilai moral dan agama. Beliau mengajarkan tentang pentingnya berbuat baik, jujur, dan adil juga mengingatkan tentang pentingnya beribadah dan menjalankan ajaran agama dengan benar.
11. Membimbing dengan kasih sayang dan kebijaksanaan
Membimbing anak-anak dengan kasih sayang dan kebijaksanaan, yaitu dengan memberikan nasihat dan arahan kepada mereka dengan lembut dan tidak memaksakan. Rasulullah juga memberikan kedisiplinan yang tepat jika diperlukan.
12. Mengajarkan kesabaran
Mengajarkan anak-anak tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi tantangan dan kesulitan hidup pun tak ketinggalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sampaikan yaitu dengan mengingatkan bahwa kesabaran adalah kunci untuk mencapai kesuksesan dan kebahagiaan.
Dalam mendidik anak, penting bagi orang tua untuk mengikuti contoh yang diberikan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Dengan mengikuti metode yang diajarkan oleh Rasulullah, kita dapat menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak-anak dan membantu mereka menjadi individu yang berakhlak mulia.
Cara Mendidik Anak yang Baik
Menjadi orang tua yang baik membutuhkan dedikasi dan komitmen yang tinggi dalam mendidik anak. Beberapa literasi memberikan tips dalam mendidik anak yang baik, antara lain:
1. Orang tua adalah role model
Sebagai orang tua, hendaknya kita menjadi contoh yang baik bagi anak-anak. Jadilah teladan dalam hal etika, sikap, perilaku dan berbicara dalam keseharian.
2. Menjalin komunikasi yang baik
Berbicaralah dengan anak-anak secara terbuka dan jujur. Dengarkan mereka dengan penuh perhatian dan berikan mereka ruang untuk menyampaikan pendapat dan perasaan mereka.
3. Memberikan perhatian dan kasih sayang
Memberikan anak-anak perhatian penuh dan tunjukkan kasih sayang kepada mereka. Jadilah pendengar yang baik dan berikan pujian dan dorongan positif kepada mereka.
4. Menetapkan batasan dan aturan yang jelas
Tetapkan batasan dan aturan yang jelas terhadap anak-anak. Tak lupa jelaskan juga alasannya secara terperinci dan memberikan konsekuensi yang sesuai ketika aturan dilanggar.
5. Mengajarkan pendidikan nilai-nilai
Ajarkan anak-anak tentang nilai-nilai yang baik seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, kerja keras, dan empati. Berikan mereka pemahaman tentang pentingnya membantu orang lain dan menjadi anggota yang berkontribusi dalam masyarakat.
6. Kesempatan untuk berkembang
Berikan anak-anak kesempatan untuk berkembang dalam berbagai bidang, seperti olahraga, seni, musik, dan lain-lain. Dukung minat dan bakat mereka dengan memberikan waktu dan sumber daya yang diperlukan.
7. Monitoring dan pengawasan
Pantau kegiatan dan pergaulan anak-anak. Pastikan mereka terlibat dalam aktivitas yang sehat dan aman, serta menghindari narkoba dan perilaku negatif lainnya.
8. Memberikan dukungan emosional
Mendukung anak-anak dalam menghadapi tantangan dan kegagalan. Ajarkan mereka untuk menghadapi masalah dengan kepala tegak dan bersikap positif. Tetapkan harapan yang realistis dan berikan mereka dukungan emosional ketika mereka menghadapi kesulitan.
9. Ajarkan resolusi konflik
Mengajarkan anak-anak tentang cara menyelesaikan konflik secara damai dan menghargai pendapat orang lain. Berikan mereka instrumen pengelolaan emosi yang positif dan bantu mereka memahami pentingnya komunikasi yang efektif.
10. Menjalin kepercayaan
Berikan anak-anak kepercayaan untuk membuat keputusan dan mengambil tanggung jawab dalam hidup mereka. Biarkan mereka belajar dari kesalahan mereka sendiri dan tumbuh sebagai individu yang mandiri.
Mendidik anak bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan komitmen dan kasih sayang yang tulus, sebagai orang tua kita dapat membantu anak-anak menjadi individu yang bertanggung jawab, beretika, dan memiliki nilai-nilai yang baik.
Cara Mendidik Anak Agar Mandiri dan Bertanggung jawab
Seorang anak tidak akan langsung tumbuh mandiri dan bertanggung jawab. Oleh karena itu perlu ada pembentukan karakter sejak dini. Orang tualah yang membentuk dengan pola asuh juga sentuhan yang hangat.
Maka penting memilih metode yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan anak juga selalu perhatikan perkembangan anak, bersabar dalam membantu mereka mempelajari dan mempraktikkan tanggung jawab dalam aktivitas sehari-harinya. Mengingat pula bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan dan kondisi yang berbeda, jadi bersabarlah dan terus mendukung mereka dalam proses pembelajaran ini.
Penutup
Pertanyaan bagaimana cara mendidik anak agar mandiri dan bertanggung jawab mudah untuk dijawab karena banyak literatur yang memberikan penjelasan. Namun realisasinya tidaklah mudah. Membutuhkan koordinasi banyak pihak, antara ayah, ibu, keluarga dan anak-anak.
Usaha demi usaha yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan suatu saat akan membuahkan hasil. Proses tumbuh kembang anak membutuhkan perjuangan sehingga perlu dinikmati dengan rasa bahagia.
Salam semangat